Pangandaran, SwaraPangandaran.Com - Obyek wisata Karang Tirta sebenarnya bukan destinasi baru di Kabupaten Pangandaran. Meski begitu, obyek wisata yang satu ini masih kurang “sentuhan” sehingga kalah populer dibandingkan destinasi liburan lainnya di Pangandaran.
Berada tak jauh dari Pantai Pangandaran, Karang Tirta menawarkan panorama yang indah dan cocok untuk wisatawan yang mencari ketenangan. Karang Tirta tak ubahnya danau di pinggir laut. Air laut masuk melalui celah muara dan menggenangi ceruk besar. Maka tentu tak berlebihan menjulukinya sebagai “danau air asin”.
Karang Tirta atau Pantai Karang Tirta berada di Desa Sukaresik, Kecamatan Sidamulih. Dari Pantai Pangandaran, obyek wisata ini berjarak sekitar 8 kilometer. Hanya butuh waktu 15 menit menjangkau tempat ini jika Anda menggunakan mobil atau sepeda motor pribadi atau 30 menit jika Anda menggunakan kendaraan umum.
Ditemani embusan angin laut, wisatawan dapat bersantai menikmati pemandangan danau. Danau ini dikelilingi oleh daratan pasir yang dimanfaatkan warga sebagai kebun. Di perairan tenang itu, banyak berdiri dangau-dangau bambu penangkap ikan atau disebut bagang dalam bahasa setempat.
Bagi pengunjung yang tertarik wisata malam, aktivitas penangkapan ikan, udang dan anek hasil laut lainnya di bagang ini merupakan daya tarik tersendiri. Biasanya nelayan menangkap ikan dengan pada malam hari. Ikan-kan dijerat menggunakan jaring persegi yang diberi gagang di tiap sudutnya. Lampu-lampu di pasang di atas jaring untuk menarik perhatian ikan.
Di Karang Tirta, wisatawan juga bisa menyantap hidingan laut. Di sana berdiri sejumlah warung makan. Di sana juga sudah ada fasilitas penginapan, hotel, wc umum, juga mushola. Tarif hotel dan penginapan berkisar anatara Rp 200 ribu hingga 300 ribu per malam.
Tak hanya wisata panorama, Karang Tirta juga menawarkan aktivitas liburan menantang. Di tempat ini, wisatawan bisa turut menjala ikan, bersampan,berenang, memancing, berkemah, serta aktivitas outing.
Di tempat ini pula, terdapat sanggar seni sehingga pengunjung yang tertarik terhadap seni-budaya bisa belajar menari ronggeng dan melihat pembuatan wayang golek. Jika Anda datang pada awal bulan Muharam, Anda bisa mengikuti prosesi hajat laut, yakni sebuah ekspresi syukur warga pesisir kepada Sang Pencipta .
Butuh Perhatian
Karang Tirta sudah menjadi tempat rekreasi wisatawan sejak puluhan tahun silam. Meski demikian masih banyak potensi alamnya yang belum banyak digali. Untuk menggali potensi wisata Karang Tirta, dibutuhkan perhatian dari warga dan pemerintah.
Sahidin (66), mantan Kepala Desa Sukaresik (1983-1987) menuturkan, faktor sumber daya manusia masih menjadi kendala pengelolaan obyek wisata ini. Namun begitu, menurut dia, saat ini, upaya pengembangan pariwisata Karang Tirta sedang dilakukan.
Ia menggambarkan, jaringan hotel Aston sedang membangun resort di kawasan tersebut. Meski begitu, menurut Sahidin, sebagian warga masih keberatan, terutama mereka yang berprofesi sebagai nelayan. Menurut Sahidin, warga nelayan khawatir, mata pencaharian mereka hilang karena pembangunan di waduk Karang Tirta.
Editor: Andi Nurroni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar